EXPLORE JAMBI - Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan salah satu museum khusus yang berlokasi diantara Jl. Sultan Agung dan Jl. Slamet Riyadi, atau tepat di sebelah Masjid Agung Jambi. Didirikan atas prakarsa dari Dewan Harian Daerah Angkatan 45 (DHD-45) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jambi, museum ini menjadi sebuah monumen penting dalam mengenang sejarah perjuangan rakyat Jambi selama periode Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan Indonesia.

Tipe Museum dan Pemilik:

Museum Perjuangan Rakyat Jambi termasuk dalam kategori museum khusus yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.

Sejarah Pembangunan:

Proses pembangunan museum ini dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia, Letnan Jenderal Achmad Tharir pada tanggal 6 Juni 1993. Pada waktu itu, lokasi museum merupakan sebuah lapangan luas yang dikenal sebagai "Lapangan Banteng." Lapangan ini sering digunakan untuk upacara atau pertemuan massa oleh Himpunan Pemuda dan berbagai organisasi masyarakat lainnya dalam rangka perjuangan dan gerakan untuk merebut serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pembukaan Resmi oleh Presiden Soeharto:

Museum Perjuangan Rakyat Jambi secara simbolis diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, H.M. Soeharto pada tanggal 10 Juli 1997, bertepatan dengan penyelenggaraan MTQ Nasional ke-28 di Provinsi Jambi.

Koleksi dan Tujuan:

Museum ini memiliki koleksi-koleksi berharga yang merepresentasikan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perjuangan rakyat Jambi. Tujuannya adalah untuk mempertahankan dan menyampaikan warisan sejarah kepada generasi muda serta kepada masyarakat umum.

Kesimpulan:

Museum Perjuangan Rakyat Jambi adalah sebuah monumen yang penting dalam mengabadikan sejarah perjuangan rakyat Jambi selama periode Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan Indonesia. Dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, museum ini memiliki koleksi berharga yang menjadi saksi bisu dari masa lalu yang perlu dilestarikan dan disampaikan kepada generasi mendatang. Dengan adanya museum ini, semoga semakin banyak orang yang dapat memahami dan menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.