Revitalisasi Candi Muaro Jambi: Membangun Kembali Peradaban Bangsa

Minggu, 2 April 2023

img-news-jambi

EXPLORE-JAMBI. Sejak tahun 2021, Pemerintah Indonesia telah mendorong revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi yang membentang sepanjang 7,5 kilometer di tepian Sungai Batanghari dari barat ke timur. Tujuan revitalisasi bukan hanya untuk memajukan pariwisata, tetapi juga karena Muaro Jambi dikenal sebagai tempat menimba ilmu agama Buddha pada Abad ke-7 hingga ke-12 yang terkenal di dunia.

Menurut Kepala Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, Agus Widiatmoko, memulai pemugaran Candi Muaro Jambi membutuhkan waktu yang lama. Pada tahun 1978-1979 dilakukan pemugaran Candi Gumpung Tinggi sekitar 5 hektare (HA), dan pada 1980-1982 dilakukan pemugaran lagi hingga mampu membebaskan lahan 30 hektare (HA). Setelah itu, KCBN Candi Muaro Jambi dibiarkan.

Namun, setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Agus menyadari peran besar Candi Muaro Jambi di masa lalu sebagai tempat menimba ilmu. Jokowi pun mendorong Candi Muaro Jambi direvitalisasi.

Agus menjelaskan bahwa untuk merevitalisasi KCBN Candi Muaro Jambi, pihaknya harus membebaskan lahan. Dalam waktu tujuh bulan, 100 hektare lahan dibebaskan, dan hingga kini telah dibebaskan sekitar 130 hektare lahan.

Menurut Agus, revitalisasi Candi Muaro Jambi memang membutuhkan waktu yang panjang. Namun, ini merupakan pengingat bahwa Indonesia pernah menjadi bangsa besar dan melahirkan peradaban.

Demikianlah, upaya revitalisasi KCBN Candi Muaro Jambi adalah wujud dari keinginan pemerintah Indonesia untuk memajukan pariwisata sekaligus mempertahankan sejarah dan kebudayaan yang ada di Indonesia.

source pitcure :asriangga